Sabtu, 30 Agustus 2014

KaiSoo Fanfiction ~ My New Life Chapter 1 (Sequel of Santa Claus Panic)


  
My New Life




Cast           : Do Kyungsoo and Kim Jongin ( EXO ) –lainnya cari sendiri-

   Genre       : Romance, Drama

Disclaimer  : Cerita ini asli milik saya, tapi alur ceritanya agak  terinspirasi sama Sekai-ichi Hatsukoi ~~
Kaisoo milik SMent dan orangtuanya, sedangkan cerita ini yang nulis sayaa ^^v Hehehe

Warning      : Boys Love, OOC, Typo bertebaran, DLDR! Hati – hati diabetes :p
Note            : Maaf alur kecepetan -_-v

^Happy Reading^

Friday, December 28th
06.00 am
Beep Bep Beep Bep Beep Bep
                    “Aishh diamlah kau Pororo menyebalkan !!” Sepasang tangan kurus dan putih terjulur ke arah meja nakas samping tempat tidurnya untuk mematikan alarm berbentuk tokoh kartun favoritnya, Pororo.
                    Mata bulat pemilik alarm itu menangkap selembar catatan bertuliskan huruf hangul yang –mungkin- ditulis secara tergesa – gesa karena tulisan tersebut terlihat sangat mirip dengan cakar ayam. (-_-)
                    Tangan kurus itu pun terjulur kembali untuk mengambil catatan tersebut, lalu membacanya.
                    Cepat bangun dan segera mandi ! Aku pulang dulu dan segera kembali membawakan fast food untuk sarapan nanti. Salep penghilang rasa sakit ada di kamar mandi.
                                                      -Kim Jongin-
               BLUSH
                    Seketika wajah Kyungsoo memanas dan memerah setelah membaca kalimat terakhir dalam catatan tersebut.
                    “Ya ! Dasar pabbo ! Dia yang membuatku kelelahan seperti ini, seenaknya saja pergi tanpa tanggung jawab. Aish punggungku ……” Kyungsoo mengurut pinggangnya pelan sambil menahan sakit.
                    Salahkan Jongin yang terlalu bersemangat mengerjai tubuhnya semalaman. Bahkan hingga Kyungsoo berteriak meminta istirahat barang sejenak pun tidak dikabulkan oleh Jongin. Seakan Jongin mematikan seluruh sistem pendengaran, pengelihatan dan perasanya. Karena berulang kali Kyungsoo mencubiti tubuhnya, memekik dan bahkan menangis, tapi tentu itu semua sama sekali tidak mempan terhadap Kim Jongin yang sedang terselimuti hawa nafsu.
                    Wajah Kyungsoo mendadak menjadi merah kembali mengingat kegiatannya semalam dengan Jongin. Buru – buru ia turun dari tempat tidurnya dan segeramelenggang ke kamar mandi dengan langkah tertatih.
~ KaiSoo ~
                    “Makan fast food setiap hari bisa menimbulkan resiko kanker dan serangan jantung, Jongin.” Sang namja yang merasa namanya dipanggil hanya menganggukkan kepalanya sambil terus melanjutkan aktivitas memakan ayam goreng kesukaannya.
                    “Iya, aku tau itu.”
                    “Ya! Jika kau tau tentang bahaya itu berhentilah membeli fast food terus menerus! Aish jinjja!“ Kyungsoo mengurut keningnya pelan sambil mengelus dadanya berusaha menetralkan amarahnya melihat tanggapan Jongin yang terkesan cuek.
                    “Kalau begitu masakkan aku ayam goreng setiap hari.” Sahut Jongin santai.
                    Kyungsoo mengerucutkan bibirnya kesal. “Boleh jika kau memaksaku.”
                    Hening sesaat, hanya ada suara dentingan antara piring dan sendok yang saling beradu.
                    “Ehmm… Jongin, ngomong – ngomong apakah kau sudah mendapat pekerjaan baru?” Suara Kyungsoo memecahkan keheningan tersebut. Kyungsoo menghentikan kegiatan makannya sebentar untuk melihat ke arah Jongin yang juga menatapnya lembut.
                    “Belum, Kyungsoo cantik. Kau sudah menanyakan hal itu berkali - kali pagi ini.”
                    “Ya! Aku ini namja!”
                    “Arrasseo arraseo. Kenapa kau menanyakan hal ini berulang – ulang? Aku lelah mendengarnya. ” Tanya Jongin, penasaran.
                    “Emmm ituu……” Mendadak Kyungsoo kehilangan kata – katanya. Ia bingung harus mengatakan apa pada Jongin. Disamping itu, dia takut jika ia mengatakan yang sebenarnya Jongin akan marah.
                    Seperti tahu apa yang ada dipikiran Kyungoo, Jongin membelai rambut sang kekasih pelan. “Kau tak perlu cemas, uang tabunganku masih cukup untuk keperluan sehari – hari dan membayar sewa apartemen.”
                    “Tapi Jongin, ak-“
                    “Tidak apa tapi – tapian. Tidak usah memikirkan masalah ini, okay? Dengan modal wajahku yang keren ini, tidak sulit kok mencari pekerjaan.” Potong Jongin.
                    “Ya, pede sekali kau?” Kyungsoo menundukkan wajahnya. Bagaimanapun juga ia yang menyebabkan Jongin keluar dari pekerjaannya dan lebih memilih menjadi pengangguran.
                    Jongin terhenyak melihat wajah sendu kekasihnya. Perlahan ia mengangkat wajah Kyungsoo.
                    “Tatap aku, Kyungsoo. Ini semua bukan salahmu. Aku keluar dari pekerjan itu karena aku sudah memilikimu sekarang. Kau tak perlu cemas. Arra?” Jongin tersenyum lembut, Kyungsoo hanya menganggukkan kepalanya patuh.
                    “Sekarang katakan padaku, hari ini kita akan berjalan – jalan kemana hm?” Kyungsoo yang baru saja akan membereskan piringnya dengan piring Jongin seketika berhenti, dan nampak berpikir.
                    “Hmmm… Bagaimana kalau Namsan Tower?”
                    “Kau seperti anak remaja yang baru saja merasakan yang namanya jatuh cinta saja.” Jongin tersenyum meremehkan.
                    “Aish! Aku memang baru jatuh cinta pertama kali ini!” Seperti berhadapan di depan kompor, tiba – tiba wajah Kyungsoo memanas menyadari perkataannya sendiri. Secara tidak langsung ia mengatakan pada Jongin bahwa ia belum pernah berkencan sebelumnya.
                    Melihat pemandangan –Kyungsoo yang tengah merona- indah di depannya, Jongin mengeluarkan smirk andalannya. Ia segera mendekatkan diri dan berbisik pelan tepat di depan wajah Kyungsoo.
                    “Jadi aku menjadi yang pertama bagimu? Dan oh, ternyata kau juga belum pernah berkencan? Sungguh keberuntungan apa yang menghampiriku hingga menjadi yang pertama dan semoga menjadi yang terakhir bagi malaikat cantikku ini.”
                    Sial! Wajah Kyungsoo sangat memerah sekarang mendengar penuturan Jongin barusan di depan wajahnya. Sepertinya ia sangat membutuhkan air es untuk memadamkan api pada wajahnya itu(?)
                    Jongin semakin terkikik melihat perubahan warna pada wajah Kyungsoo. Dengan gerakan cepat ia menarik tangan Kyungsoo dan membawanya ke kamar.
                    “Karena ini adalah kencan pertama kita, maka berdandanlah yang cantik. Jangan mengecewakanku, okay?” Jongin mengedipkan sebelah matanya sebelum ia menutup pintu kamar Kyungsoo dari luar. Seketika Kyungsoo membulatkan matanya seakan belum memahami kejadian barusan.
                    “Aaahh eottokhe… Aku harus bagaimana? Aku harus pakai baju apa? Aku belum pernah berkencan sebelumnya !!” Kyungsoo mengacak – acak rambutnya frustasi.
~ KaiSoo ~
               Saat ini mereka sedang duduk di taman dekat Namsan Tower sambil menikmati suasana natal yang masih kental dengan saljunya yang turun perlahan.
                    Berbeda dengan Jongin yang kelewat santai menikmati keheningan di antara mereka, Kyungsoo duduk dengan sangat gelisah. Ia merasa bingung harus berbuat apa. Ini pertama kali dalam seumur hidupnya berkencan dengan seseorang.
                    Lagipula saat ini tangannya digenggam erat oleh Jongin. Tangannya yang semula sangat dingin –walaupun sudah memakai sarung tangan tebal- mendadak menjadi sangat hangat. Ada rasa malu, tapi juga bahagia. Ah ingin rasanya ia membenturkan kepalanya ke tembok di samping Jongin saking malunya.
                    “Ehm… Jongin?”
                    “Hmm?” Jongin menyahut pelan.
                    “Apa kau tidak bosan diam sambil berpegangan tangan seperti ini terus? Mereka melihat aneh ke arah kita.” Kyungsoo menanyakannya dengan sangat hati – hati. Takut – takut jika Jongin tersinggung dengan pertanyaannya.
                    “Ani.” Jawab Jongin singkat. Kyungsoo mengernyitkan dahinya pelan. “Eh? Wae?”
                    Jongin menghembuskan nafasnya pelan sambil menyandarkan punggungnya pada sandaran bangku taman yang didudukinya. “Jika ada kau yang selalu ada di sampingku, kenapa harus bosan dan malu?”
                    BLUSH
                    Ah Kim Jongin sialan. Berapa kali dia membuat wajahku memanas seperti ini?’ Rutuk Kyungsoo dalam hati.
                    “Hmm… Bagaimana kalau kita sedikit berjalan – jalan di sekitar sini?”
                    “Ide bagus Jongin” Kyungsoo tersenyum. Daripada duduk diam seperti patung selamat datang, lebih baik mereka berjalan – jalan. Selain itu juga untuk menghilangkan kaku – kaku dibadannya.
                    Mereka berjalan menyusuri jalanan taman yang dihiasi lampu taman indah dan pernak – pernik natal –yang masih menempel di sekitar pohon-. Hening untuk beberapa saat. Tak ada satupun dari mereka yang mau membuka mulutnya sama sekali. Sampai tiba – tiba semua lampu taman padam seketika. Semua pengunjung di taman tersebut terkejut. Bahkan Kyungsoo sampai menjerit kaget hingga mengundang perhatian pengunjung.
                    “Ugh Jongin, gelap sekali. Aku takut.” Cicit Kyungsoo. Pegangan pada kedua tangan mereka semakin erat menandakan kekasih sang namja hitam tersebut sangat ketakutan saat ini.
                    “Ini hanya sebentar, Kyungsoo. Habis ini pasti lampunya cepat menyala. Jangan bersikap kekanakan seperti itu.” Bukannya menenangkan, Jongin malah mencibir kekasihnya.
                    “A-aku tak peduli.. A-ayo pulang J-jongin.. Apa kau lupa a-aku memiliki phobia....” Suara Kyungsoo makin lama makin mengecil saking takutnya. Jongin menepuk dahinya keras, ia lupa kalau Kyungsoo pernah bercerita padanya tentang phobianya sejak kecil pada kegelapan. Salahkan otak kecilnya yang selalu melupakan hal – hal penting yang HARUS diingat -_-
                    “Ehm… Kita baru setengah jam berada di sini, Kyungsoo. Mana bisa kita langsung pulang?” Jongin menggigit bibirnya pelan sambil berusaha memutar otaknya untuk membuat Kyungsoo lupa akan ketakutannya. Biar bagaimanapun ini kencan pertamanya dengan Kyungsoo, tak mungkin ia membiarkan moment berharganya ini gagal begitu saja.
                    Tangan Jongin segera meraih dagu kecil Kyungsoo dan menempelkan bibirnya pada bibir Kyungsoo lalu menekannya kuat. Tentu Kyungsoo yang tadinya ketakutan, sekarang dipenuhi dengan keterkejutan dari sang kekasih.
                    “KIM JONGIN!”
                    Eh? Suara itu? Mati saja kau Kim Jongin……………

~ TBC ~

Hai annyeong! Saya balik dengan Sequel Santa Claus Panic ^^ Berhubung fanfiction.net gak bisa dibuka di laptopku, jadi yaaa posting disini dulu aja deh J Mind to comment? ^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar