My New Life
Cast :
Do Kyungsoo and Kim Jongin ( EXO ) –lainnya cari sendiri-
Genre : Romance, Drama
Disclaimer : Cerita ini asli milik saya, tapi alur
ceritanya agak terinspirasi sama
Sekai-ichi Hatsukoi ~~
Kaisoo milik SMent
dan orangtuanya, sedangkan cerita ini yang nulis sayaa ^^v Hehehe
Warning : Boys Love,
OOC, Typo bertebaran, DLDR! Hati – hati diabetes :p
Note : Maaf alur kecepetan -_-v
^Happy Reading^
Friday, December 28th
06.00 am
Beep Bep Beep Bep Beep Bep
“Aishh
diamlah kau Pororo menyebalkan !!” Sepasang tangan kurus dan putih terjulur ke
arah meja nakas samping tempat tidurnya untuk mematikan alarm berbentuk tokoh
kartun favoritnya, Pororo.
Mata
bulat pemilik alarm itu menangkap selembar catatan bertuliskan huruf hangul
yang –mungkin- ditulis secara tergesa – gesa karena tulisan tersebut terlihat
sangat mirip dengan cakar ayam. (-_-)
Tangan
kurus itu pun terjulur kembali untuk mengambil catatan tersebut, lalu
membacanya.
Cepat
bangun dan segera mandi ! Aku pulang dulu dan segera kembali membawakan fast
food untuk sarapan nanti. Salep penghilang rasa sakit ada di kamar mandi.
-Kim
Jongin-
BLUSH
Seketika
wajah Kyungsoo memanas dan memerah setelah membaca kalimat terakhir dalam
catatan tersebut.
“Ya !
Dasar pabbo ! Dia yang membuatku kelelahan seperti ini, seenaknya saja pergi
tanpa tanggung jawab. Aish punggungku ……” Kyungsoo mengurut pinggangnya pelan
sambil menahan sakit.
Salahkan
Jongin yang terlalu bersemangat mengerjai tubuhnya semalaman. Bahkan hingga
Kyungsoo berteriak meminta istirahat barang sejenak pun tidak dikabulkan oleh
Jongin. Seakan Jongin mematikan seluruh sistem pendengaran, pengelihatan dan
perasanya. Karena berulang kali Kyungsoo mencubiti tubuhnya, memekik dan bahkan
menangis, tapi tentu itu semua sama sekali tidak mempan terhadap Kim Jongin
yang sedang terselimuti hawa nafsu.
Wajah
Kyungsoo mendadak menjadi merah kembali mengingat kegiatannya semalam dengan
Jongin. Buru – buru ia turun dari tempat tidurnya dan segeramelenggang ke kamar
mandi dengan langkah tertatih.
~ KaiSoo ~
“Makan
fast food setiap hari bisa menimbulkan resiko kanker dan serangan jantung,
Jongin.” Sang namja yang merasa namanya dipanggil hanya menganggukkan kepalanya
sambil terus melanjutkan aktivitas memakan ayam goreng kesukaannya.
“Iya, aku
tau itu.”
“Ya! Jika
kau tau tentang bahaya itu berhentilah membeli fast food terus menerus! Aish
jinjja!“ Kyungsoo mengurut keningnya pelan sambil mengelus dadanya berusaha
menetralkan amarahnya melihat tanggapan Jongin yang terkesan cuek.
“Kalau
begitu masakkan aku ayam goreng setiap hari.” Sahut Jongin santai.
Kyungsoo
mengerucutkan bibirnya kesal. “Boleh jika kau memaksaku.”
Hening
sesaat, hanya ada suara dentingan antara piring dan sendok yang saling beradu.
“Ehmm…
Jongin, ngomong – ngomong apakah kau sudah mendapat pekerjaan baru?” Suara
Kyungsoo memecahkan keheningan tersebut. Kyungsoo menghentikan kegiatan
makannya sebentar untuk melihat ke arah Jongin yang juga menatapnya lembut.
“Belum,
Kyungsoo cantik. Kau sudah menanyakan hal itu berkali - kali pagi ini.”
“Ya! Aku ini namja!”
“Arrasseo
arraseo. Kenapa kau menanyakan hal ini berulang – ulang? Aku lelah
mendengarnya. ” Tanya Jongin, penasaran.
“Emmm
ituu……” Mendadak Kyungsoo kehilangan kata – katanya. Ia bingung harus mengatakan
apa pada Jongin. Disamping itu, dia takut jika ia mengatakan yang sebenarnya
Jongin akan marah.
Seperti
tahu apa yang ada dipikiran Kyungoo, Jongin membelai rambut sang kekasih pelan.
“Kau tak perlu cemas, uang tabunganku masih cukup untuk keperluan sehari – hari
dan membayar sewa apartemen.”
“Tapi
Jongin, ak-“
“Tidak
apa tapi – tapian. Tidak usah memikirkan masalah ini, okay? Dengan modal
wajahku yang keren ini, tidak sulit kok mencari pekerjaan.” Potong Jongin.
“Ya, pede
sekali kau?” Kyungsoo menundukkan wajahnya. Bagaimanapun juga ia yang
menyebabkan Jongin keluar dari pekerjaannya dan lebih memilih menjadi
pengangguran.
Jongin
terhenyak melihat wajah sendu kekasihnya. Perlahan ia mengangkat wajah
Kyungsoo.
“Tatap
aku, Kyungsoo. Ini semua bukan salahmu. Aku keluar dari pekerjan itu karena aku
sudah memilikimu sekarang. Kau tak perlu cemas. Arra?” Jongin tersenyum lembut,
Kyungsoo hanya menganggukkan kepalanya patuh.
“Sekarang
katakan padaku, hari ini kita akan berjalan – jalan kemana hm?” Kyungsoo yang
baru saja akan membereskan piringnya dengan piring Jongin seketika berhenti,
dan nampak berpikir.
“Hmmm… Bagaimana kalau Namsan
Tower?”
“Kau seperti anak remaja yang baru
saja merasakan yang namanya jatuh cinta saja.” Jongin tersenyum meremehkan.
“Aish! Aku memang baru jatuh cinta
pertama kali ini!” Seperti berhadapan di depan kompor, tiba – tiba wajah
Kyungsoo memanas menyadari perkataannya sendiri. Secara tidak langsung ia
mengatakan pada Jongin bahwa ia belum pernah berkencan sebelumnya.
Melihat pemandangan –Kyungsoo yang
tengah merona- indah di depannya, Jongin mengeluarkan smirk andalannya. Ia
segera mendekatkan diri dan berbisik pelan tepat di depan wajah Kyungsoo.
“Jadi aku
menjadi yang pertama bagimu? Dan oh, ternyata kau juga belum pernah berkencan?
Sungguh keberuntungan apa yang menghampiriku hingga menjadi yang pertama dan
semoga menjadi yang terakhir bagi malaikat cantikku ini.”
Sial!
Wajah Kyungsoo sangat memerah sekarang mendengar penuturan Jongin barusan di
depan wajahnya. Sepertinya ia sangat membutuhkan air es untuk memadamkan api
pada wajahnya itu(?)
Jongin
semakin terkikik melihat perubahan warna pada wajah Kyungsoo. Dengan gerakan
cepat ia menarik tangan Kyungsoo dan membawanya ke kamar.
“Karena
ini adalah kencan pertama kita, maka berdandanlah yang cantik. Jangan
mengecewakanku, okay?” Jongin mengedipkan sebelah matanya sebelum ia menutup
pintu kamar Kyungsoo dari luar. Seketika Kyungsoo membulatkan matanya seakan
belum memahami kejadian barusan.
“Aaahh
eottokhe… Aku harus bagaimana? Aku harus pakai baju apa? Aku belum pernah
berkencan sebelumnya !!” Kyungsoo mengacak – acak rambutnya frustasi.
~ KaiSoo ~
Saat ini mereka sedang duduk di taman dekat Namsan Tower sambil
menikmati suasana natal yang masih kental dengan saljunya yang turun perlahan.
Berbeda
dengan Jongin yang kelewat santai menikmati keheningan di antara mereka,
Kyungsoo duduk dengan sangat gelisah. Ia merasa bingung harus berbuat apa. Ini
pertama kali dalam seumur hidupnya berkencan dengan seseorang.
Lagipula
saat ini tangannya digenggam erat oleh Jongin. Tangannya yang semula sangat
dingin –walaupun sudah memakai sarung tangan tebal- mendadak menjadi sangat
hangat. Ada rasa malu, tapi juga bahagia. Ah ingin rasanya ia membenturkan
kepalanya ke tembok di samping Jongin saking malunya.
“Ehm…
Jongin?”
“Hmm?”
Jongin menyahut pelan.
“Apa kau
tidak bosan diam sambil berpegangan tangan seperti ini terus? Mereka melihat
aneh ke arah kita.” Kyungsoo menanyakannya dengan sangat hati – hati. Takut –
takut jika Jongin tersinggung dengan pertanyaannya.
“Ani.”
Jawab Jongin singkat. Kyungsoo mengernyitkan dahinya pelan. “Eh? Wae?”
Jongin
menghembuskan nafasnya pelan sambil menyandarkan punggungnya pada sandaran
bangku taman yang didudukinya. “Jika ada kau yang selalu ada di sampingku,
kenapa harus bosan dan malu?”
BLUSH
‘Ah Kim Jongin sialan. Berapa kali dia membuat wajahku memanas
seperti ini?’ Rutuk Kyungsoo dalam hati.
“Hmm…
Bagaimana kalau kita sedikit berjalan – jalan di sekitar sini?”
“Ide
bagus Jongin” Kyungsoo tersenyum. Daripada duduk diam seperti patung selamat
datang, lebih baik mereka berjalan – jalan. Selain itu juga untuk menghilangkan
kaku – kaku dibadannya.
Mereka
berjalan menyusuri jalanan taman yang dihiasi lampu taman indah dan pernak –
pernik natal –yang masih menempel di sekitar pohon-. Hening untuk beberapa
saat. Tak ada satupun dari mereka yang mau membuka mulutnya sama sekali. Sampai
tiba – tiba semua lampu taman padam seketika. Semua pengunjung di taman
tersebut terkejut. Bahkan Kyungsoo sampai menjerit kaget hingga mengundang
perhatian pengunjung.
“Ugh
Jongin, gelap sekali. Aku takut.” Cicit Kyungsoo. Pegangan pada kedua tangan
mereka semakin erat menandakan kekasih sang namja hitam tersebut sangat
ketakutan saat ini.
“Ini
hanya sebentar, Kyungsoo. Habis ini pasti lampunya cepat menyala. Jangan
bersikap kekanakan seperti itu.” Bukannya menenangkan, Jongin malah mencibir
kekasihnya.
“A-aku
tak peduli.. A-ayo pulang J-jongin.. Apa kau lupa a-aku memiliki phobia....”
Suara Kyungsoo makin lama makin mengecil saking takutnya. Jongin menepuk
dahinya keras, ia lupa kalau Kyungsoo pernah bercerita padanya tentang
phobianya sejak kecil pada kegelapan. Salahkan otak kecilnya yang selalu
melupakan hal – hal penting yang HARUS diingat -_-
“Ehm… Kita
baru setengah jam berada di sini, Kyungsoo. Mana bisa kita langsung pulang?”
Jongin menggigit bibirnya pelan sambil berusaha memutar otaknya untuk membuat
Kyungsoo lupa akan ketakutannya. Biar bagaimanapun ini kencan pertamanya dengan
Kyungsoo, tak mungkin ia membiarkan moment berharganya ini gagal begitu saja.
Tangan
Jongin segera meraih dagu kecil Kyungsoo dan menempelkan bibirnya pada bibir Kyungsoo
lalu menekannya kuat. Tentu Kyungsoo yang tadinya ketakutan, sekarang dipenuhi
dengan keterkejutan dari sang kekasih.
“KIM
JONGIN!”
Eh? Suara
itu? Mati saja kau Kim Jongin……………
~ TBC ~
Hai annyeong! Saya balik dengan Sequel Santa Claus Panic ^^
Berhubung fanfiction.net gak bisa dibuka di laptopku, jadi yaaa posting disini
dulu aja deh J Mind to comment? ^^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar